Sunday, January 26, 2014

Extra Corporeal Membrane Oxygenator (ECMO)

...Extra Corporeal Life Support (ECLS) atau terkadang dikenal dengan Prolong Life Support (PLS) atau Mechanical Assist Devices.... Sekali terjun pantang Mundur....bersambung..

Friday, August 10, 2012

Lima perkara sebelum Lima perkara

1. Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu
2. Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
3. Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu
4. Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu
5. Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu

Salah Satu INVESTASI Masa Depan

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seorang anak Adam mati maka terputuslah seluruh amalnya kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang selalu mendoakannya."(Hadits shahih riwayat Muslim )

Wednesday, August 03, 2011

Satu Paket Tantangan Kehidupan

Tantangan dan problema kehidupan akan terus datang menerjang, silih berganti antara kemudahan kehidupan yang kita dapat. Karena memang dalam kehidupan ini kita harus menerima semua komponen dalam satu paket. Jika ada lelaki ada perempuan, ada kemudahan ada kesulitan, ada baik dan buruk, ada halal dan haram begitu seterusnya. Oleh karena itu hendaknya diri ini terus berusaha mengkayakan hati dengan kesadaran dan kesungguhan mendekati ridlo Nya, akan menganggap bahwa permasalahan yang
datang ibarat udara yang menerpa wajah, bisa jadi menyejukan wajah, bisa jadi membersihkan muka, dan bahkan bisa jadi menyebarkan semerbak harumnya udara di
sekitar kita.

…astaghfirullaah...
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan”(QS 94 : 5-6)

Semoga tetap terus bisa istiqomah

(...Copas darimana udah lupa....)

Monday, March 22, 2010

....di pagi ini.....

Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahu Akbar...Ya Rabb Kembali HambaMu bersujud menyebut namaMU membayangkan seluruh keagunganMU, mohon ampun atas segala dosa dan bersyukur atas karuniaMU....

....loading.........

Tuesday, June 02, 2009

Sejuknya udara Pagi Bekasi Timur

Ehmmmm.....segar....jalanan pedesaan bekasi timur...tapi setelah itu pengap dengan polusi setelah 10 menit berlalu. Polusi arena balap jalanan....Bekasi Timur menuju grogol...Penuh dengan motor yang menyemut merayap cepat dan pasti...

Saturday, March 14, 2009

Tantangan Kehidupan

Tantangan dan problema kehidupan akan terus datang menerjang, silih berganti antara kemudahan kehidupan yang kita dapat. Karena memang dalam kehidupan ini kita harus menerima semua komponen dalam satu paket. Jika ada lelaki ada perempuan, ada kemudahan ada kesulitan, ada baik dan buruk, ada halal dan haram begitu seterusnya. Oleh karena itu hendaknya diri ini terus berusaha mengkayakan hati dengan kesadaran dan kesungguhan mendekati ridlo Nya, akan menganggap bahwa permasalahan yang
datang ibarat udara yang menerpa wajah, bisa jadi menyejukan wajah, bisa jadi membersihkan muka, dan bahkan bisa jadi menyebarkan semerbak harumnya udara di
sekitar kita.

…astaghfirullaah...
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan”(QS 94 : 5-6)

Semoga tetap terus bisa istiqomah

Thursday, January 01, 2009

MENGELUH

Menjelang pergantian Tahun, Beberapa waktu yang lalu saya berkumpul dengan teman-teman saya. Seperti biasanya kami membicarakan mengenai pekerjaan, dan berbagai macam hal lainnya mengenai interaksi dalam ukhuwah yang mungkin ternodai oleh kesalahpahaman.

Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain sepertinya saling berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing. Akhirnya ketika termenung sejenak didepan laptop tercinta,terbersitlah sebuah artikel perihal fenomena yang sesaat yang lalu dilalui. Bahkan ini yang mungkin kita temui setiap saat buat kita semua. Mengeluh...ya mengeluh adalah sebuah kebiasaan atau perbuatan yang bisa timbul kapan saja tanpa mengenal waktu-tempat dan siapapun itu orangnya. Sebuah kata yang mungkin tak terpikirkan secara mendalam dalam kehidupan sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik secara sadar maupun tidak sadar.

Adapun petikan-petikan pembahasan dalam diartikel tersebut antara lain:

"Bos gue kelewatan masa udah jam 6 gue masih disuruh lembur, sekalian aja suruh gue nginep di kantor!"

"Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan "job-des" gue"

"Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu".

Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya.
Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu mengeluh mengenai pekerjaan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kerja dan setiap kali dia bekerja di tempat yang baru, dia selalu mengeluhkan mengenai atasan atau rekan-rekan sekerjanya.
Sebelum dia pindah ke pekerjaan berikutnya dia selalu ribut dengan atasan atau rekan sekerjanya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar untuk tidak mengeluh.

Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan. Bila Anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur.

Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA hal yang dapat kita syukuri. Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda. Tahukah Anda berapa banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia?

Sekarang ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi bersyukurlah Anda masih memiliki pekerjaan dan penghasilan. Atau Anda mengeluh karena disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra. Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya kepada kemampuan Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin atasan Anda menyuruh Anda lembur atau memberikan pekerjaan tambahan.

Bersyukurlah karena Anda telah diberikan kepercayaan oleh atasan Anda, mungkin dengan Anda lebih rajin siapa tahu Anda bisa mendapatkan promosi lebih cepat dari yang Anda harapkan. Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu bersama Anda, karena Anda dapat melihat hal-hal yang selama ini mungkin luput dari pandangan Anda karena Anda terlalu sibuk mengeluh.

Try it now:
1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari.
Bersyukurlah atas pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga Anda atau apapun yang dapat Anda syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik saja untuk bersyukur kemudian lanjutkan kembali kegiatan Anda.

2. Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan tetapi lakukanlah hal berikut ini. Tutuplah mata Anda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka mata Anda, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan bersyukur atas semua yang terjadi pada saat ini.

3. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak sama sekali. Selalu berpikir positif dan lihatlah perubahan dalam hidup Anda.
"Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri."

NB ; Matur Nuwun bagi penulis asli artikel diatas.... Maklum lagi pas momentnya

Perfusionist

You're a what? Perfusionist
Matthew Mariani
Desktop publisher for the OOQ


You breathe. Your blood absorbs oxygen from your lungs. Your heart pumps the blood, transporting oxygen to all the cells of your body. If this natural rhythm stops, you will die.

Or maybe not. Under certain circumstances, a highly trained medical professional called a perfusionist can sustain the life of a person whose heart has been stopped. David Holt is such a professional. He uses biomedically engineered devices that support the vital life functions normally performed by the heart and lungs. Most commonly, perfusionists operate a heart-lung machine to keep a patient alive during open heart surgery. But their skills have other applications, too.
Holt flashes back to his early days as a perfusionist in describing the typical duties of the occupation. When assisting in a scheduled open heart surgery, Holt comes in to the hospital at 6 a.m., collects all the components of the heart-lung machine, assembles them aseptically, and makes sure the equipment works perfectly. Then, he waits for his cue.




A surgeon connects the patient to the heart-lung machine by inserting tubular instruments, called cannulas, into the proper blood vessels to bypass the heart and lungs. When the surgeon gives the order, Holt administers a drug that stops the patient’s heart. "Then the surgeons do their magic," says Holt, "while the perfusionist manages the patient’s lungs and bloodflow using the heart-lung machine."
Holt monitors the machine as it draws blood from the patient, adds oxygen, removes carbon dioxide, and then pumps the blood back into circulation. He adjusts the equipment as needed to ensure proper blood pressure and flow during the surgery
"It sounds simple," Holt says of his work, "but it takes somebody who can see small changes in events, evaluate them in rapid sequence, and think clearly in a highly volatile situation. Perfusionists have to be brave and believe in themselves and their training. They have to work well with other people, because they don’t work alone. They work with a surgeon and an anesthesiologist as part of a team."

According to Holt, the average cardiac surgery takes a little more than 3 hours. Often, a perfusionist has additional roles before and after surgery. Holt may help prepare for a surgery using cardiovascular monitoring techniques. "The heart is a complex pump," he says, "and to get the proper information, we need the proper monitoring devices in place."




In addition, Holt may use devices that assist the functioning of a failing heart to keep a patient alive until surgery can be done. He also may use such devices for days or weeks after surgery to support circulation until the heart regains its strength. Some perfusionists acquire expertise in pacing technology, as well. They help restart a patient’s heart after cardiac surgery or stabilize an irregular heartbeat using electrical pacemakers or defibrillating devices.



Like most perfusionists, Holt does not have a set work schedule. He spends some time on call and may have to rush to the hospital for an emergency. "If you’re a clock watcher," he says, "you could not do the job. It’s a 24-hour-a-day, 7-day-a-week responsibility."

Most perfusionists spend all of their work hours in a hospital—as did Holt, when he started out 24 years ago. Although he still does perfusion, Holt now changes locales more often than the average perfusionist. He currently works for a medical transport company and serves as a professor of perfusion science.




Holt’s job with the medical transport company sends him around the country and around the world. He may work in the back of an ambulance, in a helicopter, in a jet, or from anyplace in which he has access to a computer that is connected to a modem.
Holt supports critically ill cardiac patients in transit to distant medical facilities where specialized heart surgeries are done. "I’ve done cardiac assist transports from as far away as Malaysia to the Mayo Clinic in Rochester, Minnesota," he says. "In that case, it was for a heart transplant." Oftentimes, Holt does not actually travel with the patient. "I’m able to dial in to cardiac monitoring devices from a remote location," he says, "and communicate with medical personnel by fax or cell phone to help manage a patient’s circulatory function and assist in troubleshooting."

As an instructor at the Ohio State University and at the University of Nebraska Medical College, Holt trains perfusionists through extensive hands-on practice and lectures. He shows students how to assemble, prime, and operate a heart-lung machine and related devices. The students must learn by practicing on live animals, because, Holt says, "Some things cannot be simulated artificially and have to be experienced."
Holt also teaches evolving applications of perfusion technology, such as autotransfusion. His students will likely be called upon to assist patients having massive internal bleeding resulting from traumatic injury or as a complication of surgery. Using special tools, perfusionists can recover blood that is hemorrhaging into a patient’s chest or abdominal cavities, recondition that blood, and then return it into circulation.

Instructing students in research methods is another part of Holt’s teaching role. Some perfusionists collaborate with other medical professionals to research and develop better perfusion techniques and tools, so research skills are important.
Sometimes, medical assistants, nurses, paramedics, or other healthcare workers choose to become perfusionists. They may already have a bachelor’s degree, so they may opt for a master’s or a certificate program in perfusion. Others may decide on this career in high school or early in college, so they may specialize sooner, pursuing a bachelor’s degree in the field. For example, Holt began his undergraduate education at Ohio State University, planning on a future in medical school, but he soon discovered Ohio State’s bachelor’s degree program in circulation technology. "That just caught my eye," he says. "I found it to be a nice mix of electronics and cardiac care, and I said, ‘Wow, that’s what I want to do.’" After becoming a perfusionist, Holt decided that he wanted to teach others, so he later earned a master’s degree in education.

Today, students who complete perfusion programs typically take a written exam administered by the American Board of Cardiovascular Perfusion to receive professional certification. The board requires continuing education credits and handling at least 40 perfusion cases each year to renew certification. Some States license perfusionists, but licensure may depend primarily on having board certification.

According to the American Society of Extra-Corporeal Technology, there are about 3,700 perfusionists currently employed in the United States. Holt estimates that starting salaries for perfusionists are about $58,000 to $61,000 per year and that earnings for those with 10 years of experience range from $85,000 to $100,000 per year. The Bureau of Labor Statistics does not collect data on perfusionists’ employment numbers or earnings.

If you’re like most people, you take for granted every heartbeat and every breath of air. But someday, your luck could run low—and that’s when you might need a perfusionist like Holt to help save the rest of your days on earth. "It’s gratifying," Holt says, "to find ways to save patients’ lives: to sustain them artificially, to enable them to have corrective surgery, to see them wake up and walk out of the hospital."

Tuesday, September 30, 2008

MediaBox